SHARE

Anak penderita gizi buruk Imanuel Laicewery (7 tahun) saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit tingkat II dr J.A Latumeten Ambon. (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Di Ambon, seorang anak berusia 7 tahun, Imanuel Laicewery di rawat di Rumah Sakit tingkat II dr. J.A Latumeten karena menderita gizi buruk. Kondisi anak ini dipengaruhi keterbatasan ekonomi keluarga, dimana  pekerjaan orang tua sebagai tukang becak.

"Anak saya sejak usia 4 tahun mengalami gizi buruk, saat ini usianya 7 tahun dengan berat badan 8 kg," kata Rina Laicewery(33) orang tua Imanuel, kepada ANTARA di Ambon, Selasa (26/8/2020).

Rina mengatakan, mengetahui anaknya mengalami gizi buruk saat usia 4 tahun 11 bulan dengan berat badan 5 kg.

"Saat itu kami ke dokter untuk memeriksakan kondisi Imanuel yang sakit dan ternyata menderita gizi buruk," katanya.

Kondisi gizi buruk yang dialami Imanuel sempat mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon melalui Puskesmas Air Salobar dengan diikutkan program pemberian makanan tambahan di tahun 2018.

Ia menjelaskan, bantuan makanan tambahan dari Puskesmas Air Salobar diberikan selama tiga bulan yakni 1 Oktober - 30 Desember 2018.

"Makanan tambahan diberikan selama tiga bulan oleh petugas gizi Puskemas Air Salobar. Saya mengambil langsung ke Puskesemas setiap hari selama 90 hari," katanya.

Ia menjelaskan, pemberian makanan tambahan merupakan upaya menaikkan berat badan ke ukuran normal yakni 10-14 kg.

"Sejak pemberian makanan tambahan tersebut berat badan anak saya belum mencapai berat normal, selanjutnya tidak lagi menerima makanan tambahan atau kunjungan dari petugas puskesmas," ujarnya.

Selain menerima bantuan makanan tambahan, pihaknya juga dibantu Yayasan Berkat Ambon untuk memeriksakan kondisi Imanuel di dokter sejak tahun 2018 dan tahun 2020 ini.

Hasil pemeriksaan di poliklinik RSUP dr Leimena kondisi Imanuel HB-nya tiga dengan kondisi malnutrisi.

"Kami kembali bertemu kakak Mey dari Yayasan Berkat Ambon di tahun ini, yang membawa anak kami untuk diperiksa di poliklinik selanjutnya dirawat di RS, kami berharap kondisi anak kami kembali normal sehingga anak kami bisa menikmati pendidikan dan bermain dengan teman-temannya," harap Rina.