SHARE

Nursat Ghani (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Nusrat Ghani, mantan Menteri Muda Transportasi Inggris yang mengaku dipecat dari kabinet Perdana Menteri Boris Johnson karena statusnya sebagai perempuan muslim disebut membuat rekannya di parlemen dan pemerintahan merasa tidak nyaman.

Nursat kehilangan pekerjaannya pada tahun 2020. Saat itu, komisi penegak disiplin parlemen mengatakan bahwa keyakinannya sebagai muslim menjadi masalah pemecatannya.

"Saya diberitahu bahwa pada pertemuan perombakan kabinet di Downing Street bahwa isu Muslim telah diangkat menjadi sebuah masalah, bahwa status saya sebagai 'menteri wanita Muslim' membuat rekan-rekan saya tidak nyaman," kata Nursat kepada surat kabar Sunday Times seperti dikutip Reuters pada Minggu (23/1/2022).

Dia mengatakan, pemecatan serta masalah yang melatarbelakangi hal tersebut terjadi sempat menggoyahkan kepercayaannya, terutama terhadap partai konservatif yang berkuasa.

"Saya tidak bisa berpura-pura bahwa ini tidak menggoyahkan kepercayaan saya pada partai dan saya kadang-kadang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan sebagai anggota parlemen," papar Ghani.

Di sisi lain, Kantor Perdana Menteri Inggris belum memberi tanggapan terkait pernyataan Ghani tersebut. Namun kepala penegak disiplin pemerintah Inggris, Mark Spencer, membantah tudingan ini.

Dia bahkan menyebut apa yang diucapkan Ghani adalah fitnah.

"Tuduhan ini sepenuhnya salah dan saya menganggapnya sebagai fitnah," katanya di Twitter.

Pengakuan Ghani muncul ketika pemerintahan Johnson terus menjadi sorotan dan berada di ujung tanduk.

Halaman :