SHARE

Probosutedjo (Suara Pembaruan)

CARAPANDANG.COM – Probosutedjo meninggal dunia pada Senin (26/3/2018). Adik dari Presiden RI kedua Soeharto ini berpulang pada Senin pagi, pukul 07:00 WIB di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, akibat faktor usia dan kanker tiroid yang dideritanya selama 20 tahun.

Tanggal 26 Maret sendiri untuk kemudian menjadi bermakna ganda bagi keluarga Soeharto. Sebelumnya pada tanggal 26 Maret 1968, Soeharto dilantik menjadi Presiden RI kedua. Lalu berselang 50 tahun kemudian, Probosutedjo meninggal dunia. Probosutedjo meninggal di usianya yang ke-87 tahun.

Berbicara tentang Probosutedjo sukar untuk dilepaskan kaitannya dengan Soeharto. Probosutedjo sendiri pernah meluncurkan sebuah buku yang berjudul Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto pada Sabtu (1/5/2010) di Hotel Le Meridien, Jakarta. Seperti dilansir Kumparan, buku itu diluncurkan tepat dengan ulang tahunnya yang ke-80. Dalam menuliskan memoir tersebut, Probosutedjo dibantu oleh penulis kenamaan Alberthiene Endah.

Probosutedjo menuturkan bahwa dirinya dan Soeharto dibesarkan nilai-nilai falsafah Jawa, didikan Islam, berbagai teladan, cerita kepahlawanan, serta dongeng pewayangan.

“Berpuluh tahun kami sama-sama terayun ke dalam gonjang-ganjing pro dan kontra dari peran yang kami jalani. Hidup kami ramai oleh kontroversi. Mas Harto dengan kancah politiknya. Saya dengan geliat bisnis yang saya lakoni. Sepanjang itu pula kami sama-sama teguh menjalankan apa yang telah kami resapi sejak kecil, yakni nilai-nilai luhur yang terkandung dalam falsafah Jawa,” ungkap Probosutedjo.

Peran Probosutedjo sebagai pengusaha sendiri sempat membawanya pada kasus hukum Dana Reboisasi Hutan Tanaman Industri (DRHTI) yang menjebloskan dirinya ke LP Sukamiskin pada 28 November 2005. Ia akhirnya bebas bersyarat dari LP Sukamiskin dan hanya menjalani hukuman bui selama 3 tahun.

Sosok kelahiran Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 1 Mei 1930 ini selain dikenal sebagai pengusaha juga merupakan sosok yang berperan dalam pendirian Universitas Mercu Buana. Nama Mercu Buana juga pernah digunakan sebagai klub sepak bola yang bermarkas di Medan, sebelum akhirnya ditutup karena perkara suap.

Tags
SHARE