SHARE

Kepala BNNP Kepri Brigjen Polisi Henry P. Simanjuntak. (istimewa)

CARAPANDANG.COM – Kepala BNN Provinsi Kepulauan Riau, Brigjen Polisi Henry P Simanjuntak menyampaikan pihaknya telah menggagalkan penyeludupan 40 kilogram narkoba jenis sabu-sabu dari Malaysia sepanjang Januari hingga Juni (Semester I 2021).

"Semua narkoba itu masuknya dari Malaysia, namun diproduksi di negara segi tiga emas yakni Thailand, Myanmar, dan Laos," kata Henry di Tanjungpinang, Rabu.

Henry mengakui bahwa Kepri memang masih jadi primadona transit peredaran narkoba di Indonesia, karena secara geografis daerah itu berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Aksi penyelundupan narkoba dilakukan dengan memanfaatkan jalur laut mengingat jaraknya sangat dekat.

"Mereka menggunakan jalur pelabuhan tikus agar luput dari pantauan pihak petugas," ujarnya.

Dia memastikan BNN bersama semua pemangku kepentingan terkait meliputi TNI, Polri, dan Bea Cukai akan terus meningkatkan pengawasan sekaligus pencegahan masuknya narkoba melalui Kepri.

"Kami mengerahkan sumber daya yang ada agar benda haram itu tidak masuk ke negara ini, khususnya Kepri karena akan merusak generasi penerus bangsa," tutur Henry.

Lebih lanjut, Henry juga menyampaikan meski Kepri bukan target penyebaran narkoba di Indonesia, tapi tercatat jumlah pengguna narkoba di daerah itu mencapai 3.000 orang.

Ia mengatakan, angka prevalensi (pengguna narkoba) Kepri sekitar 0,3 persen, relatif rendah dibanding angka pengguna narkoba nasional 1,8 persen.

Dia mengatakan mayoritas pengguna narkoba di daerah itu berusia 15-50 tahun, termasuk di dalamnya sejumlah pelajar dan mahasiswa.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar berkomitmen menurunkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di daerah setempat kendati angkanya tergolong masih rendah.

"Karena bahaya narkoba itu bukan hanya berkaitan dengan unsur kesehatan, tapi mempunyai spektrum yang luas. Satu negara bisa lumpuh kalau prevalensi narkobanya besar," ujar Ansar.