SHARE

Istimewa (Net)

CARAPANDANG.COM - Ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menegaskan bahwa hingga saat ini partainya belum memikirkan soal Pilres 2024. Termasuk, ketika ada kader PDIP yang mengusulkan untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Puan Maharani. 

Bima mengatakan, artikulasi PDIP adalah agregasi rakyat. Maka itu, untuk saat ini, partai tengah fokus membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 dan belum memikirkan sosok yang akan diusung atau didukung pada Pilpres 2024.

"Jadi gini, persoalan bangsa apa, kriteria apa, baru orang," ujarnya di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (31/5).

Dia mengatakan jika langsung memenculkan nama tidak akan mendidik rakyat dalam politik. Rakyat harus diajak berfikir untuk berbicara tentang persoalan bangsa, baru kemudian memunculkan nama yang akan diusung.

"Rakyat dibikin bodoh karena sudah bicara orang, rakyat harus dididik dalam berdemokrasi, berbicara persoalan bangsa dan negara, baru orang," katanya.  

Lebih lanjut dia menyampaikan pandangan, agar Anis dan Puan untuk saat ini untuk fokus dahulu dalam penanganan pandemi Covid-19.  Sebab, soal Pilpres 2024 keputusannya ada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Wallahu a'lam Ibu Ketua Umum yang memutuskan, PDIP tidak usah ribut seorang capres, cawapres," tegasnya. 

Sebelumnya, politikus PDIP Effendi Simbolon mengusulkan nama  Puan Maharani- Anies Baswedan  dipasangkan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kedua sosok ini cocok untuk  diduetkan dalam kontestasi mendatang.

"Saya punya usul, saya bilang Mbak Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Ya jangan lagi Prabowo, jadi Puan capres, Anies cawapres. Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi," ujar Effendi dalam sebuah diskusi daring, Ahad (30/5).

Menurutnya, keduanya dapat saling melengkapi dalam Pilpres 2024. Keduanya juga dapat mewujudkan rekonsiliasi, antara partai nasionalis dan berbasis Islam.

Tags
SHARE