SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan bahwa asap rokok menjadi faktor risiko utama terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

"Faktor risiko utama terjadinya PPOK adalah paparan asap rokok," kata Ketua Umum PDPI Agus Dwi Susanto dalam konferensi pers "Peringatan Hari Paru Sedunia (World Lung Day)" yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan di Indonesia PPOK menjadi salah satu penyakit paru penyebab kematian dengan angka prevalensi sekitar 4,5 persen.

Secara global, kata dia, diperkirakan terdapat 384 juta penduduk dunia yang mengalami PPOK, dengan tiga juta orang meninggal setiap tahunnya karena PPOK.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan, terdapat lima penyakit pernapasan yang paling besar dampaknya bagi sistem kesehatan yaitu PPOK, asma, infeksi saluran napas bawah akut, tuberkulosis (TB) dan kanker paru.

Pada penyakit asma, menurut dia, sekitar 334 juta penduduk dunia mengalami asma dan angka insidensinya selalu meningkat dalam tiga dekade terakhir.

"Terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu munculnya asma yaitu faktor genetik, polusi udara, infeksi saluran napas pada masa kanak-kanak, faktor makanan dan paparan alergen lingkungan," katanya.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, disampaikan, prevalensi asma di Indonesia adalah 2,4 persen.
 

Halaman :
Tags
SHARE