SHARE

Ketua Bala Anies, Simon Laode

Walaupun demikian, Sismono La Ode memahami dan menganggap wajar kenapa statemen tersebut dapat dilontarkan oleh Giring. Karena, berbeda dengan partai politik yang umumnya berkelas dan memiliki tingkat literasi tinggi, Giring adalah sosok yang masih pemula, tidak memahami posisi politiknya, dan tidak memiliki rekam jejak aktivis sama sekali sejak menjadi mahasiswa. Ia memang pandai menguasai panggung, karena sering manggung sewaktu masih menjadi vokalis.

“Jadi menurut kami, wajar lah. Giring ini baru pertama kali berpolitik. Ia tak mampu membedakan posisinya. Coba cek ketua partai mana yang hanya fokus urus Jakarta? Kan tidak ada. Semua ketua partai berbicara secara nasional. Saya kurang tahu, jangan-jangan PSI emang sekelas Partai Lokal. Jadi wajar memiliki plt ketua yang tidak berkelas, lucu, dan bahkan sengaja menggiring provokasi untuk memecah belah,” lanjut Sismono La Ode yang dulunya aktif di HMI dan Pers mahasiswa.

Kedepan, La Ode berharap Giring segera menyadari kelasnya. Bahwa dalam memimpin partai, yang diayomi bukanlah satu kelompok tertentu ataupun daerah saja. Sebagai partai nasional, konstituennya adalah masyarakat dari seluruh Indonesia. Isunya pun, isu menasional.

“Saya berharap ke depan dia (Giring) sadar. Kita tekankan optimisme dan pendidikan politik yang berkelas kepada masyarakat. Ibaratnya kalau ia bernyanyi janganlah bernada sumbang. Sebenarnya ia telah memiliki skill bernyanyi yang baik dan bisa menghibur, namun sayangnya karakter itu tidak ditularkan di dunia politik. Sungguh ia lupa posisinya!” pungkas Sismono La Ode.

Halaman :