SHARE

Istimewa

Penyaluran bantuan

Setelah evakuasi asing yang kacau di Kabul pada Agustus, penerbangan pertolongan pertama mulai berdatangan saat bandara dibuka kembali.

Sejumlah donatur internasional telah menjanjikan bantuan senilai lebih dari 1 miliar dolar AS untuk mencegah sesuatu yang oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah diperingatkan bisa menjadi "runtuhnya seluruh negara (Afghanistan)."

Akan tetapi, dunia internasional bereaksi dingin terhadap pemerintahan Taliban yang diumumkan pekan lalu, dan belum ada tanda-tanda pengakuan internasional atau langkah untuk membuka blokir terhadap cadangan devisa senilai lebih dari 9 miliar dolar AS yang disimpan di luar Afghanistan.

Meskipun para pejabat Taliban telah mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud mengulangi aturan fundamentalis yang keras dari pemerintahan mereka sebelumnya, Taliban telah berusaha untuk meyakinkan dunia luar bahwa mereka telah benar-benar berubah.

Pemerintah Taliban digulingkan oleh kampanye yang dipimpin Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001.

Laporan yang tersebar luas tentang warga sipil yang dibunuh serta wartawan dan beberapa orang lainmya yang dipukuli, ditambah keraguan tentang hak-hak perempuan benar-benar akan dihormati di bawah interpretasi Taliban terhadap hukum Islam, telah merusak kepercayaan banyak pihak terhadap Taliban.

Selain itu, ada ketidakpercayaan mendalam terhadap tokoh-tokoh senior pemerintahan Taliban, seperti menteri dalam negeri baru Sirajuddin Haqqani, yang dituduh oleh Amerika Serikat sebagai teroris global dengan tawaran hadiah senilai 10 juta dolar AS untuk penangkapannya.

Keadaan semakin buruk bagi Taliban saat kelompok itu harus melawan spekulasi atas perpecahan internal yang mendalam di jajarannya sendiri. Taliban menyangkal rumor bahwa Wakil Perdana Menteri Abdul Ghani Baradar telah tewas dalam baku tembak dengan para pendukung Haqqani.

Para pejabat mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk membuat berbagai layanan dibuka dan berjalan kembali serta jalan-jalan kembali aman.

Namun, seiring berakhirnya perang, penyelesaian krisis ekonomi berubah menjadi masalah yang lebih besar.

"Pencurian sudah hilang. Tetapi pangan juga hilang," kata salah satu penjaga toko.

Halaman :
Tags
SHARE