SHARE

Istimewa

Selanjutnya, Siti menegaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika sudah ada sejak dahulu sebelum Indonesia merdeka. Para pendahulu bangsa menyadari bahwa Indonesia yang terdiri atas beragam suku bangsa, agama, dan bahasa harus dibangun bersama-sama.

Dalam konteks bijak bermedia sosial, dia mengatakan bahwa generasi saat ini yang sudah akrab dengan media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube, harus memanfaatkannya dengan bijak.

"Media sosial sudah tanpa batas dan bisa diakses seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Karena tidak terbatas, banyak masalah yang muncul ketika bermedia sosial sehingga harus dilakukan dengan bijak," katanya.

Ia mengingatkan bahwa media sosial adalah media publikasi dan menjadi platform baru untuk menyampaikan pesan, misalnya yang sifatnya serius menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara bisa disampaikan melalui media sosial.

Siti mengemukakan bahwa media sosial menjadi wahana strategis untuk menyampaikan pesan karena bisa langsung terpublikasi dan tersebar.

"Pada era digitalisasi, MPR RI melalui media sosial bisa memperkenalkan lembaga kepada masyarakat karena masih banyak orang yang belum mengetahui tugas dan wewenang MPR. Kami berharap netizen MPR Bandung bisa memberi masukan kepada MPR agar pengelolaan media sosial lebih baik lagi," katanya.

Apabila platform media sosial MPR bisa dioptimalkan, akan berdampak pada masyarakat sehingga lembaganya akan menggunakan platform media sosial untuk menyosialisasikan Empat Pilar MPR, khususnya kepada generasi milenial dan generasi Z yang sudah "melek" teknologi.

Halaman :
Tags
SHARE